alaat musik riau

Inilah 9 Alat Musik Tradisional Dari Riau

Advertisement

Kebudayaan Melayu Provinsi Riau memang mempunyai banyak hal yang sangat unik dan sayang untuk dilewatkan. Selain jenis pakaian adatnya yang beraneka ragam dengan filosofisnya masing-masing, kebudayaan Melayu Provinsi Riau juga mengenal beraneka ragam alat musik tradisional yang kerap dimainkan di acara pertunjukan tarian tradisional atau ketika ada upacara adat. Nah apa sajakah alat musik tersebut?

Advertisement
Berikut ini 9 alat musik tradisional dari Riau :

Daftar Isi

1. Nafiri

Nafiri

Advertisement
Nafiri merupakan alat musik tradisional Provinsi Riau yang bentuknya menyerupai alat musik terompet serta dimainkan dengan cara ditiup. Di antara alat musik tradisional Provinsi Riau lainnya, alat musik ini menjadi yang paling dikenal. Hal tersebut selain karena kerap dimainkan dalam acara pertunjukan makyong, juga karena Nafiri ini mempunyai fungsi lain, yaitu sebagai alarm pemberitahuan untuk masyarakat di suatu kampung saat sedang terjadi bencana, kematian, kemalingan, dan informasi mendesak lainnya.

2. Rebana Ubi

Rebana Ubi

Dalam upacara pernikahan adat Provinsi Riau, terdapat satu alat musik rebana dengan bentuknya yang unik dan sering ditabuh saat mempelai pria datang ke rumah mempelai wanita. Alat musik rebana tersebut benama Rebana ubi. Rebana satu ini umumnya akan mengeluarkan suara yang cukup keras ketika ditabuh, sehingga alat musik ini sengaja dimainkan dalam menyemarakan pesta pernikahan. Selain itu, ketukan tabuhan dalam memainkan alat musik rebana ini juga mempunyai aturan khusus yang harus dimengeri oleh para pemainnya.

3. Kompang

Kompang

Kompang sebenarnya sama dengan alat musik rebana pada umumnya, hanya saja pada bagian tepinya tidak ada logam gemerincing. Kompang sendiri merupakan alat musik pengiring dari petikan alat musik gambus dan tabuhan gendang. Kompang  ini adalah alat musik yang harus ada disetiap pawai adat dan pertunjukan kesenian tradisional khas Melayu Provinsi Riau.
Advertisement

4. Gambus

Gambus

Gambus sebenarnya alat musik tradisional yang umumnya banyak ditemukan di provinsi atau di daerah lain yang beradat budaya Melayu, tidak terkecuali di Provinsi Riau. Alat musik yang dimainkan dengan cara dipetik ini memiliki. bentuknya seperti sebuah mandolin dengan jumlah senar antara 3 sampai 12 buah. Gambus umumnya dimainkan bersama dengan alat musik gendang sebagai pengiringnya. Di Provinsi Riau, alat musik Gambus cenderung lebih populer karena kerap digunakan dalam mengiringi tari tradisional Provinsi Riau, seperti tari zapin.

5. Gendang

Gendang

Gendang merupakan alat musik ritmis yang kerap dimainkan sebagai pengatur ritme musik dan aturan nada dari alat musik lainnya. Bukan hanya di Provinsi Riau, alat musik gendang juga banyak temukan di daerah-daerah lain di Indonesia yang mayoritas dihuni oleh sub etnis Melayu. Cara memainkan Gendang adalah dengan cara ditepuk memakai telapak tangan. Berdasarkan dari ukurannya, alat musik gendang dibedakan menjadi beberapa macam dan juga penamaannya masing-masing. Pada gendang kecil disebut dengan ketipung, pada gendang berukuran sedang disebut dengan gendang kebar atau ciblon, dan sedangkan pada gendang berukuran besar disebut dengan gendang kalih.

6. Akordeon

Akordeon

Akordeon atau juga disebut dengan Kordeon merupakan sebuah alat musik yang dimainkan dengan cara dipompa atau ditekan dengan sedemikian rupa. Di antara alat musik tradisional Provinsi Riau lainnya, alat musik akordeon menjadi alat musik yang paling sulit dimainkan. Meskipun deminkian, iramanya yang khas dari alat musik ini wajib untuk selalu ada disetiap acara pertunjukan kesenian musik tradisional Melayu Riau.
Advertisement

7. Marwas

Marwas

Marwas merupakan sebutan bagi masyarakat Melayu untuk alat musik gendang yang berukuran kecil dengan 2 (dua) membran pada bagian sisi-sisinya. Alat musik ini dimainkan dengan cara seperti memainkan alat musik gendang, tetapi bunyi yang dihasilkannya oleh Marwas cenderung lebih kecil namun dengan nada yang tinggi. Marwas umumnya terbuat dari bahan dasar kayu nangka atau cempedak, kulit kambing, dan rotan sebagai pengikatnya.

Komentar

Postingan Populer